Ba
Zi, Zi Wei, Astrologi, dan Numerologi
1.
Ba Zi
Seni
ramalan Tiongkok yang paling populer adalah Ba Zi atau Delapan Karakter. Di dunia
Barat, ramalan ini dikenal sebagai Empat Pilar. Perhitungan Ba Zi didasarkan
pada dua segmen, yakni Batang Langit (lima elemen yin dan yang) dan Cabang Bumi
(12 shio) dari data kelahiran (tanggal, bulan, tahun, dan jam, dengan catatan
data jam tidak mutlak) sehingga membentuk delapan karakter. Yin adalah energy negative,
yang adalah energy positif, dan shio adalah lambing zodiak hewan.
Data
kelahiran itu “diterjemahkan” menggunakan Kalender Hsia (kalender solar). Hasilnya
digambarkan dalam bentuk lima elemen, yakni kayu, api, tanah, logam, dan air
berikut energy yin dan yang. Setelah itu dicari pergerakan musim saat ybs lahir
sesuai musim-musim yang ada di Tiongkok, yaitu semi, gugur, panas, dan dingin.
Misalnya,
seorang anak lahir pada 1 Maret 2003, maka dia mempunyai pilar hari (tanggal)
air yin pada Batang Langit dan shio ayam pada Cabang Bumi. Berarti elemen dirinya
adalah air yin atau negative. Kemudian bulan kelahirannya dilihat untuk
mengetahui musim apa saat itu. Dari situ diketahui apakah dia air negative yang
lemah ataukah kuat.
Jika
air negative lemah, maka dia harus diperkuat dengan elemn air atau logam sesuai
siklus menguntungkan. Jangan dengan api karena saling bertentangan. Sebaliknya,
jika dia air negatif kuat, dia harus diperlemah dengan elemen api atau tanah
sesuai siklus merugikan.
Hubungan antarelemen
inilah yang dianalisis seorang ahli Ba Zi. Ditambah dengan adanya Periode
Keberuntungan setiap sepuluh tahun, maka dapat diramalkan bilamana
kejadian-kejadian baik dan buruk dari aspek hubungan keluarga, karakter, karir,
usaha, kesehatan, kesejahteraan, dan masih banyak lagi.
Manfaat terbesar dari analisis Ba Zi adalah
seseorang dapat menyelidiki potensi dan misteri yang melingkupinya. Melalui perhitungan
Ba Zi pun dapat diketahui perputaran siklus nasib pada berbagai aspek penting
kehidupan manusia. Dengan demikian, meskipun tidak mungkin menghindar dari
berbagai masalah yang dihadapi, dia dapat memilih jalan atau langkah yang
paling sesuai untuk meminimalisasi efek buruk yang bakal terjadi itu.
2.
Zi
Wei
Zi Wei disebut
Ramalan Bintang Ungu. Seperti halnya Ba Zi, Zi Wei mempelajari tentang
keberuntungan langit dan keberuntungan manusia. Menurut bangsa Tiongkok,
manusia memiliki tiga keberuntungan, yakni keberuntungan langit, keberuntungan
bumi, dan keberuntungan manusia. Jika keberuntungan langit atau keberuntungan
manusianya jelek, maka hal itu bisa diperbaiki melalui keberuntungan bumi atau
feng shui, yakni pengetahuan tentang tata letak bangunan dan interior.
Zi Wei juga
mendasarkan analisisnya pada lima elemen yin yang, konsfigurasi bintang-bintang
yang berjumlah lebih dari 100 dengan bintang utama Zi Wei, dan kalender imlek (kalender
lunar).
Sebenarnya,
keakuratan Zi Wei tidak kalah dengan Ba Zi. Bahkan, untuk hal-hal kecil dimana
Ba Zi tidak mudah memberitahukannya, Zi Wei dapat mengisi kekurangan ini. Untuk
mengetahui sifat, cinta, dan perkawinan Zi Wei dinilai memiliki kelebihan
tersendiri.
Namun dalam
perkembangannya, teknik-teknik peramalan Ba Zi menjadi lebih populer ketimbang
Zi Wei karena dianggap lebih dinamis, logis, revolusioner, dan menantang. Bahkan,
dari generasi ke generasi Ba Zi selalu disempurnakan. Konon, tingkat akurasi Ba
Zi dan Zi Wei mencapai di atas 90%. Ini sangat tergantung kepiawaian sang
analis.
3.
Astrologi
Astrologi mudah dikenali lewat rubrik Bintang,
Ramalan Bintang, dsb pada berbagai media cetak. Astrologi populer cukup
digemari orang awam, meskipun lebih bersifat hiburan. Dengan membagi karakter
manusia menjadi 12 jenis kepribadian, dari Aries hingga Pisces, maka orang akan
mengetahui kesehatan, karir, atau jodoh secara singkat.
Sesungguhnya, astrologi jauh lebih kompleks daripada
itu karena astrologi populer hanya mendasarkan analisisnya pada pergerakan
matahari. Astrologi yang menghiasi kolom-kolom horoskop pada media cetak itu
tak lain hanyalah Astrologi Tanda Matahari.
Padahal, sudah merupakan kesepakatan bahwa selain
matahari dan bulan (dalam astrologi dianggap sebagai planet), dikenal pula
delapan planet lain yakni, Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, dan Pluto. Dengan demikian ada 10 planet astrologi yang bergerak
mengelilingi bumu dalam jangka waktu berbeda-beda.
Matahari, misalnya, mengelilingi ke-12 zodiak dalam
waktu setahun atau singgah di setiap zodiak selama satu bulan. Namun Pluto
membutuhkan waktu 248 tahun untuk mengelilingi ke-12 zodiak itu atau bermukim
di setiap zodiak selama 13-32 tahun.
Tiap planet diyakini mempengaruhi kehidupan
seseorang karena itu peta kelahiran seseorang harus diisi oleh ke-10 planet. Ketidakmunculan
atau kemunculan planet pada zodiac mempunyai arti tertentu. Begitu pula
banyaknya planet yang hadir pada satu tanda zodiac. Astrologi modern lebih
sering digunakan untuk menilai kepribadian dan potensi ketimbang meramal
peristiwa khusus di masa mendatang.
Peta astrologi yang lengkap meliputi posisi relatif
dari 10 planet, 12 rumah, dan 12 tanda zodiac. Semuanya digambar dalam bentuk
lingkaran. Lingkaran kecil di tengah mewakili bumi, dikelilingi, rumah-rumah
yang diberi nomor 1-12. Peta itu dibangun dengan membagi tiap rumah sama besar,
yakni 30 derajat.
Garis horizontal dibuat melintasi peta. Di bawah
garis itu mulai dari kiri berputar berlawanan dengan arah jarum jam, terletak
rumah 1-12. Garis potong pada rumah ke-1 selalu pada posisi ascendant, dikenal
sebagai bintang pendamping. Jika peta kelahiran sudah dapat ditentukan, maka
tahap berikutnya adalah penganalisisan. Posisi planet dan rumah itulah yang
menyebabkan setiap individu begitu unik. Jadi, misalnya, meskipun sama-sama
berbintang cancer, belum tentu antara dua individu mempunyai kesamaan sifat. Bisa
saja yang satu memiliki Mars di tanda zodiak Aries dan rumah ke-3, satunya lagi
memiliki Mars di tanda zodiak Gemini dan rumah ke-9.
4.
Numerologi
Numerologi
dianggap sebagai bentuk tertua dari ilmu nujum. Sulit untuk melacak asal mula numerologi.
Namun berbagai masyarakat kuno seperti Bobylonia dan Mesir sudah mengenal teori
nujum dengan angka-angka.
Meskipun ada
beberapa variasi antara sistem numerologi di berbagai negara, namun sebagian
besar mendasarkan perhitungan pada teori matematika Yunani. Pythagoras yang
terkenal dengan rumus-rumus matematika percaya bahwa seluruh alam raya ini
dihitung secara matematis. Semuanya pun dapat diekspresikan dengan angka-angka
termasuk huruf-huruf dalam nama, yang merupakan kunci alam raya ini.
Numerologi juga
dikenal sebagai numeromancy atau arithomancy. Dasar numerologi merupakan
kepercayaan bahwa angka-angka primer (1 hingga 9) mempunyai pengaruh terhadap
segala segi kehidupan dan kepribadian seseorang. Karena itu setiap orang
mempunyai angka nasib dan angka kepribadian masing-masing.
Sebagian ahli numerologi
menyertakan pula angka sekunder 11, 12, 13, 22, dan 40. Biasanya angka sekunder
hanya dihitung sebagai informasi tambahan atau untuk menambah dimensi pada
penafsiran angka primer.
Ba zi, Zi Wei,
Astrologi, dan Numerologi dipercaya mampu menunjukkan hoki seseorang. Hanya cara
meningkatkan hoki tergantung pada masing-masing individu. Ramalan, tentu saja
penting untuk pegangan hidup. Namun, baik buruknya nasib tentu saja bukan
tergantung pada ramalan. Semuanya harus bertumpu pada diri kita sendiri.
Sumber Pustaka: Rafanany, Been. 2013. Membongkar Rahasia Keberuntungan di Balik
Angka Kelahiran dan Inisial Nama. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: Araska.
No comments:
Post a Comment