Thursday, November 29, 2018

Ba Zi, Zi Wei, Astrologi, dan Numerologi


Ba Zi, Zi Wei, Astrologi, dan Numerologi

1.    Ba Zi
       Seni ramalan Tiongkok yang paling populer adalah Ba Zi atau Delapan Karakter. Di dunia Barat, ramalan ini dikenal sebagai Empat Pilar. Perhitungan Ba Zi didasarkan pada dua segmen, yakni Batang Langit (lima elemen yin dan yang) dan Cabang Bumi (12 shio) dari data kelahiran (tanggal, bulan, tahun, dan jam, dengan catatan data jam tidak mutlak) sehingga membentuk delapan karakter. Yin adalah energy negative, yang adalah energy positif, dan shio adalah lambing zodiak hewan.  
       Data kelahiran itu “diterjemahkan” menggunakan Kalender Hsia (kalender solar). Hasilnya digambarkan dalam bentuk lima elemen, yakni kayu, api, tanah, logam, dan air berikut energy yin dan yang. Setelah itu dicari pergerakan musim saat ybs lahir sesuai musim-musim yang ada di Tiongkok, yaitu semi, gugur, panas, dan dingin.
       Misalnya, seorang anak lahir pada 1 Maret 2003, maka dia mempunyai pilar hari (tanggal) air yin pada Batang Langit dan shio ayam pada Cabang Bumi. Berarti elemen dirinya adalah air yin atau negative. Kemudian bulan kelahirannya dilihat untuk mengetahui musim apa saat itu. Dari situ diketahui apakah dia air negative yang lemah ataukah kuat.
       Jika air negative lemah, maka dia harus diperkuat dengan elemn air atau logam sesuai siklus menguntungkan. Jangan dengan api karena saling bertentangan. Sebaliknya, jika dia air negatif kuat, dia harus diperlemah dengan elemen api atau tanah sesuai siklus merugikan.
Hubungan antarelemen inilah yang dianalisis seorang ahli Ba Zi. Ditambah dengan adanya Periode Keberuntungan setiap sepuluh tahun, maka dapat diramalkan bilamana kejadian-kejadian baik dan buruk dari aspek hubungan keluarga, karakter, karir, usaha, kesehatan, kesejahteraan, dan masih banyak lagi.
        Manfaat terbesar dari analisis Ba Zi adalah seseorang dapat menyelidiki potensi dan misteri yang melingkupinya. Melalui perhitungan Ba Zi pun dapat diketahui perputaran siklus nasib pada berbagai aspek penting kehidupan manusia. Dengan demikian, meskipun tidak mungkin menghindar dari berbagai masalah yang dihadapi, dia dapat memilih jalan atau langkah yang paling sesuai untuk meminimalisasi efek buruk yang bakal terjadi itu.
2.    Zi Wei
Zi Wei disebut Ramalan Bintang Ungu. Seperti halnya Ba Zi, Zi Wei mempelajari tentang keberuntungan langit dan keberuntungan manusia. Menurut bangsa Tiongkok, manusia memiliki tiga keberuntungan, yakni keberuntungan langit, keberuntungan bumi, dan keberuntungan manusia. Jika keberuntungan langit atau keberuntungan manusianya jelek, maka hal itu bisa diperbaiki melalui keberuntungan bumi atau feng shui, yakni pengetahuan tentang tata letak bangunan dan interior.
Zi Wei juga mendasarkan analisisnya pada lima elemen yin yang, konsfigurasi bintang-bintang yang berjumlah lebih dari 100 dengan bintang utama Zi Wei, dan kalender imlek (kalender lunar).
Sebenarnya, keakuratan Zi Wei tidak kalah dengan Ba Zi. Bahkan, untuk hal-hal kecil dimana Ba Zi tidak mudah memberitahukannya, Zi Wei dapat mengisi kekurangan ini. Untuk mengetahui sifat, cinta, dan perkawinan Zi Wei dinilai memiliki kelebihan tersendiri.
Namun dalam perkembangannya, teknik-teknik peramalan Ba Zi menjadi lebih populer ketimbang Zi Wei karena dianggap lebih dinamis, logis, revolusioner, dan menantang. Bahkan, dari generasi ke generasi Ba Zi selalu disempurnakan. Konon, tingkat akurasi Ba Zi dan Zi Wei mencapai di atas 90%. Ini sangat tergantung kepiawaian sang analis.
3.    Astrologi
Astrologi mudah dikenali lewat rubrik Bintang, Ramalan Bintang, dsb pada berbagai media cetak. Astrologi populer cukup digemari orang awam, meskipun lebih bersifat hiburan. Dengan membagi karakter manusia menjadi 12 jenis kepribadian, dari Aries hingga Pisces, maka orang akan mengetahui kesehatan, karir, atau jodoh secara singkat.
Sesungguhnya, astrologi jauh lebih kompleks daripada itu karena astrologi populer hanya mendasarkan analisisnya pada pergerakan matahari. Astrologi yang menghiasi kolom-kolom horoskop pada media cetak itu tak lain hanyalah Astrologi Tanda Matahari.
Padahal, sudah merupakan kesepakatan bahwa selain matahari dan bulan (dalam astrologi dianggap sebagai planet), dikenal pula delapan planet lain yakni, Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Dengan demikian ada 10 planet astrologi yang bergerak mengelilingi bumu dalam jangka waktu berbeda-beda.
Matahari, misalnya, mengelilingi ke-12 zodiak dalam waktu setahun atau singgah di setiap zodiak selama satu bulan. Namun Pluto membutuhkan waktu 248 tahun untuk mengelilingi ke-12 zodiak itu atau bermukim di setiap zodiak selama 13-32 tahun.
Tiap planet diyakini mempengaruhi kehidupan seseorang karena itu peta kelahiran seseorang harus diisi oleh ke-10 planet. Ketidakmunculan atau kemunculan planet pada zodiac mempunyai arti tertentu. Begitu pula banyaknya planet yang hadir pada satu tanda zodiac. Astrologi modern lebih sering digunakan untuk menilai kepribadian dan potensi ketimbang meramal peristiwa khusus di masa mendatang.
Peta astrologi yang lengkap meliputi posisi relatif dari 10 planet, 12 rumah, dan 12 tanda zodiac. Semuanya digambar dalam bentuk lingkaran. Lingkaran kecil di tengah mewakili bumi, dikelilingi, rumah-rumah yang diberi nomor 1-12. Peta itu dibangun dengan membagi tiap rumah sama besar, yakni 30 derajat.
Garis horizontal dibuat melintasi peta. Di bawah garis itu mulai dari kiri berputar berlawanan dengan arah jarum jam, terletak rumah 1-12. Garis potong pada rumah ke-1 selalu pada posisi ascendant, dikenal sebagai bintang pendamping. Jika peta kelahiran sudah dapat ditentukan, maka tahap berikutnya adalah penganalisisan. Posisi planet dan rumah itulah yang menyebabkan setiap individu begitu unik. Jadi, misalnya, meskipun sama-sama berbintang cancer, belum tentu antara dua individu mempunyai kesamaan sifat. Bisa saja yang satu memiliki Mars di tanda zodiak Aries dan rumah ke-3, satunya lagi memiliki Mars di tanda zodiak Gemini dan rumah ke-9.      
4.    Numerologi
Numerologi dianggap sebagai bentuk tertua dari ilmu nujum. Sulit untuk melacak asal mula numerologi. Namun berbagai masyarakat kuno seperti Bobylonia dan Mesir sudah mengenal teori nujum dengan angka-angka.
Meskipun ada beberapa variasi antara sistem numerologi di berbagai negara, namun sebagian besar mendasarkan perhitungan pada teori matematika Yunani. Pythagoras yang terkenal dengan rumus-rumus matematika percaya bahwa seluruh alam raya ini dihitung secara matematis. Semuanya pun dapat diekspresikan dengan angka-angka termasuk huruf-huruf dalam nama, yang merupakan kunci alam raya ini.
Numerologi juga dikenal sebagai numeromancy atau arithomancy. Dasar numerologi merupakan kepercayaan bahwa angka-angka primer (1 hingga 9) mempunyai pengaruh terhadap segala segi kehidupan dan kepribadian seseorang. Karena itu setiap orang mempunyai angka nasib dan angka kepribadian masing-masing.
Sebagian ahli numerologi menyertakan pula angka sekunder 11, 12, 13, 22, dan 40. Biasanya angka sekunder hanya dihitung sebagai informasi tambahan atau untuk menambah dimensi pada penafsiran angka primer.
Ba zi, Zi Wei, Astrologi, dan Numerologi dipercaya mampu menunjukkan hoki seseorang. Hanya cara meningkatkan hoki tergantung pada masing-masing individu. Ramalan, tentu saja penting untuk pegangan hidup. Namun, baik buruknya nasib tentu saja bukan tergantung pada ramalan. Semuanya harus bertumpu pada diri kita sendiri.




Sumber Pustaka: Rafanany, Been. 2013. Membongkar Rahasia Keberuntungan di Balik Angka Kelahiran dan Inisial Nama. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: Araska.