Friday, December 26, 2014

Persahabatan Yang Abadi

Jumat, 26 Desember 2014
Sary Kecil story:::::::::>

            Haloo teman namaku sary, umurku masih 6 tahun, aku adalah anak yang paling tidak beruntung di dunia ini, karena aku adalah anak yatim piatu, aku sama sekali tidak mengenal orang tuaku. sejak masih bayi aku dipungut dan dibesarkan oleh kak bima yang sekaligus aku anggap sebagai bapak kandung aku sendiri. kak Bima sangat baik kepadaku dia sangat menyayangiku sampai sampai kak Bima rela tidak makan demi membelikan aku hadiah sebuah boneka. Kak Bima adalah orang yang sangat bersemangat dan pantang menyerah, kak Bima bekerja sebagai tukang bangunan, penghasilan kak bima sangat sedikit, hanya cukup untuk makan sehari-hari.. Melihat kak Bima yang sangat bekerja keras dan pantang menyerah demi untuk menghidupiku, aku menjadi kasihan melihat kak Bima. hingga suatu ketika kak Bima sakit karena terlalu memaksakan tubuhnya untuk bekerja,  pada saat itu juga aku bingung harus ngapain, aku berusaha minta tolong ke salah satu dokter yang dekat dengan tempat tinggal kami, dokter itupun menolak untuk memeriksa kak Bima karena aku nggak punya uang untuk membayar dokter tersebut. dengan sangat memohon aku terus mencoba membujuk dokter itu agar mau memeriksa kak Bima sampai-sampai aku berlutut di bawah kakinya sang dokter tersebut, dengan mata melotot dokter tersebut mendorong tubuhku dengan keras, sampai aku terjatuh dan kepalaku membentur tembok hingga keluar darah, akupun tidak peduli dengan kondisi tubuhku, aku tidak menghiraukan sakit di kepalaku meskipun banyak darah yang keluar dari kepalaku aku tetap berusaha mencari orang untuk menolong kakakku. aku mencoba menahan pusing kepalaku...aku harus kuat dan semangat .. kak bima telah banyak berkorban demi aku, aku juga harus berkorban demi kak bima, semua tempat aku datangi semuanya menolak untuk menolongku dan kak bima.... dalam hatiku aku menangis, sedih, sekaligus aku marah pada semua orang yang menolak menolongku, aku berteriak sekeras kerasnya " TUHANNNNN AMBILLAH AKU JANGAN AMBIL KAK BIMA..
            Sejak saat itu juga aku bersumpah dan berjanji ingin menjadi dokter agar aku bisa menolong kak Bima, dan menolong setiap orang yang senasib dengan aku. Aku terus berusaha agar kak bima bisa bertahan melawan sakitnya, meski dalam kondisi seperti itu kak bima selalu memaksa untuk bekerja tapi aku selalu mencegahnya karena aku tidak ingin kehilangan kak Bima, kak bima adalah orang satu satunya yang aku miliki. sejak kecil aku selalu dimanjakan kak bima, Ini semua pasti gara-gara aku, aku yang membuat kak Bima sakit, aku yang membuat kak bima menderita. Andai waktu itu kak bima tidak memungutku dan merawatku pasti hidup kak bima tidak menderita seperti ini. Untuk sementara ini aku menggantikan kak bima untuk bekerja mencari uang, Luka dikepalaku masih terasa sakit dan perih tetapi aku tidak boleh mengeluh, semua ini aku lakukan demi kak bima. Aku mengamen dari jalan ke jalan, recehan demi recehan aku terima dan aku kumpulkan, hari demi hari aku lewati, kondisi kak Bima semakin parah. Kak bima muntah muntah dan mengeluarkan darah. Tanpa sadar air mataku menetes, aku mencoba memeluk kak bima dengan erat, meski dalam kondisinya seperti ini kak bima masih berusaha untuk senyum kepadaku, kak bima berkata “ Sary mungkin kakak tidak akan bisa menemani kamu bermain lagi, kakak akan pergi meninggalkan sary untuk waktu yang lama, kakak harap kamu belajar yang rajin, kakak tidak ingin melihat sary sedih lagi, rubahlah nasib rubahlah nasibmu, tolonglah orang-orang yang senasib dengan hidup kita, jangan pernah menyerah, buatlah nanti kakak bangga disana kelak, kakak akan selalu mengawasi sary dari atas, sary kakak mau bertanya...?  ‘’. Iya kak , kakak mau nanya apa...? ‘’ Apa cita-cita Sary...? ‘’.  Cita cita sari ingin menjadi dokter kak, supaya nanti sary bisa merawat kak bima sampai sembuh.. “ Sary berjuanglah untuk mencapai cita cita kamu, lakukan lah sesuatu yang benar, jangan pernah melupakan tuhan, tuhan akan memberikan jalan yang terbaik untukmu adikku, sudah waktunya kakak untuk pergi menghadap yang maha kuasa, sary harus ingat pesan terakhir kakak, buatlah kakak bangga....’’.. Air mataku pun terus mengalir, kak bima meninggal dunia, sejak saat itu aku tidak ingin mengecewakan pesan-pesan terakhir kak bima, aku terus belajar dengan giat, setiap buku yang aku temui aku pungut dan membacanya, meskipun aku tidak sekolah, tetapi aku tidak ingin kalah dengan anak-anak yang bersekolah, bagiku sama saja, setiap hari aku berdoa dan memohon kepada tuhan agar semua pesan kak bima kepadaku dapat beliau kabulkan. Paginya aku mengamen di jalanan, siangnya aku bekerja sebagai pemulung, malam nya aku belajar. Setiap hari aku lakukan seperti itu. Pada saat memulung karena kelelahan aku berteduh dibawah pohon beringin yang sangat besar tanpa sadar mataku mengantuk dan tidur, Disana aku bermimpi bertemu dengan kak bima yang berpakaian serba putih tempatnya sangat indah, seperti istana, kak bima terlihat sangat bahagia, disana aku melihat kak bima bersama dengan seorang gadis yang sangat cantik seperti bidadari, kemudian aku mendekati kak bima, dan bertanya ‘’ kak bima, sary kangen kakak,,kenapa kakak pergi ninggalin sary ?.. kak bima menjawab” Ini sudah takdir adikku, kakak tidak bisa melawan takdir yang maha kuasa’’.  Kemudian kak bima memegang kepalaku dan akhirnya aku terbangun dari tidurku.. kemudian dengan  bersemangat aku meneruskan pekerjaanku sebagai pemulung. tiba tiba aku mendengar seorang cewek yang berteriak minta tolong, dengan cepat aku menghampiri cewek tersebut dan menolongnya, ternyata cewek tersebut di ganggu sama preman preman,  aku pun berteriak memnggil warga dengan cepat ‘’ malingggggg malinggggg ada malingggg” alhasil preman tersebut lari terbirit birit karena tidak ingin dikeroyok warga. Kemudian cewek tersebut berterimakasih kepadaku, kemudian memberikanku sebuah hadiah yaitu buku yang berjudul ‘’ KAMUS ISTILAH PENYAKIT” .dan memperkenalkan dirinya. ‘’ nama kakak RIRI , kakak mahasiswa di universitas kedokteran, nama adik siapa dan sekolah dimana....? ‘’.  Namaku sary kak, aku nggak sekolah, setiap hari aku hanya memulung dan mengamen kak,. kak riri menjawab. ‘’ oh gitu,  belajar yang rajin ya dix, dan pelajari semua isi dari buku yang kakak kasi ini, Semoga kamu bisa jadi orang yang berguna untuk Negara ini. Sekarang kakak mau kuliah dulu, sampai jumpa sary, ingat pesan kakak’’.  Ok kak, sampai jumpa”....
            Aku sangat senang menerima hadiah buku dari kak riri, setiap malam aku selalu mempelajari buku tersebut, sampai sampai aku hapal semua isi buku tersebut. Buku ini berisi tentang nama-nama penyakit serta cara menyembuhannya, Setelah aku pelajari dan mencocokkannya dengan penyakit kak bima waktu masih hidup ternyata kak bima menderita penyakit asma, serta TBC,. Sekarang aku jadi mengerti dan paham tentang penyakit dan cara penyembuhannya.
            Pagi hari jam 4.30 aku bersiap siap untuk bekerja, pada saat mau memungut sampah plastik aku melihat anak yang seusia denganku sedang menangis sendirian, kemudian aku menghampirinya, dan bertanya, pada anak itu, Kamu kenapa menangis..? Kemudian dia menjawab, “ Aku di usir oleh Bapak tiriku, dia sangat kejam kepadaku, setiap hari aku di kurung dan disiksa olehnya, aku bingung harus kemana, aku nggak punya temppat tinggal, aku kabur dari rumah, ibuku telah meninggal karena serangan jantung melihat ayah tiriku berselingkuh di depan matanya..”. Melihat anak ini aku menjadi sangat sedih dan ikut merasakan penderitaannya, ternyata didunia ini masih ada orang yang tidak beruntung, sama sepertiku, kemudian aku mengajak dia tinggal di rumahku walaupun sangat kumuh dia tetap mau tinggal bersamaku, kemudian aku bertanya siapa namanya dan dari mana asalnya , Ternyata namanya valen, anak yang usianya sama denganku, anaknya putih dan tampan, serta banyak bekas luka di tubuhnya akibat penyiksaan yang dilakukan oleh ayah tirinya,
            Hidup valen memang tidak seberuntung diriku, hari-hari valen selalu dihiasi dengan penderitaan, valen sangat menyayangi ibunya, sampai-sampai dia mengijinkan ibunya untuk menikah lagi, yang saat ini menjadi ayah tirinya, yang selalu menyiksanya. Aku selalu menghibur valen agar dia tidak sedih lagi. Lalu kemudian valen menceritakan kisah hidupnya....




Valen kecil story:::::::::::::::>
Halo teman namaku valen, anak semata wayang  , aku adalah anak dari keluarga yang sangat berkecukupan, aku dirawat dan dibesarkan oleh ibu kandungku, ayahku meninggal sejak aku masih umur 2 tahun karena kecelakaan, sejak meninggalnya ayah ibu selalu menyembunyikan kesedihannya dihadapanku, dan menggantikan ayah sebagai tulang punggung keluarga . setiap hari ibu selalu bekerja keras, dan membiayai diriku, ibu selalu pulang malam, bahkan aku jarang melihat ibu tidur, dia selalu bekerja siang dan malam, dihadapan ku ibu selalu berkata sambil tersenyum  “ tenanglah nak ibu baik-baik saja, belajar yang baik ya.” Sejak saat itu aku sangat menyayangi ibuku, cita-itaku ingin menjadi tentara yag nantinya dapat menjaga dan melindungi ibuku, aku selalu belajar dengan giat dan selalu berolah raga, agar nanti ketika dewasa aku bisa diterima menjadi tentara. Dirumah aku selalu kesepian, karena aku selalu di tinggal kerja oleh ibuku. Sampai suatu ketika ibu memperkenalkan aku dengan lelaki yang seumuran dengan ibuku, dia terlihat ramah dan sopan didepanku, kemudian aku bertanya pada ibuku bahwa lelaki ini siapa? Ibuku menjawab “ lelaki ini adalah bakalan menjadi calon ayahmu..’’. aku pun kaget dan pergi meninggalkan mereka berdua, ibu mengejarku dan meyakinkan aku bahwa lelaki itu sangat baik,.. karena kasihan melihat ibuku akupun mengijinkan ibu untuk menikah lagi dengan lelaki yang dia cintai, lelaki ini bernama SIGIT. Awal pernikahannya dengan ibuku beliau sangat baik kepadaku dan terlihat sayang kepadaku. Lama kelamaan prilaku ayah tiriku semakin berubah dia menjadi sosok yang beringas, aku dan ayah tiriku tinggal dirumah sedangkan ibuku bekerja keluar kota selama sebulan, selama sebulan itulah aku menjadi objek penyiksaan ayah tiriku, ternyata ayah tiriku hanya bersikap baik kepadaku  saat ada ibuku, dan saat nggak ada ibuku, aku selalu disiksa, di jadikan pembantu, bahkan dikurung dalam ruangan yang gelap, setiap hari aku selalu mengelap luka yang aku terima dari ayah tirikuku, setiap hari itu juga aku menahan rasa sakit, menahan derita, malam harinya aku di suruh tidur di kamar mandi tanpa pakaian, penderitaan menjadi teman setiap hariku. Aku bahkan tidak di ijinkan keluar rumah, setiap hari aku disuruh memakan makanan sisa. Bekas makanannya. Aku merasa hidup ini tak adil bagiku, semua yang dulunya indah, sekarang menjadi hancur.  Pernah suatu ketika aku berusaha ingin bunuh diri tapi karena melihat ibuku yang sangat menyayangiku aku mengurungkan niatku dan berusaha bertahan dirumahku sendiri menghadapi siksaan ayah tiriku, setiap kali aku bertahan, ayah tiriku semakin kejam memperlakukan aku hingga aku terjatuh dan pingsan, tanpa merasa bersalah ayah tiriku membiarkan tubuhku tergeletak lemah di lantai sampai pagi,. Yang lebih membuatku marah dan membencinya adalah ketika dia membawa wanita lain kerumah bahkan dia mengaku bahwa rumah ini miliknya, dengan mesra ayah tiriku dan selingkuhannya bermersaan dikamar ibuku, tanpa sepengetahuan ayah ibuku pulang dan terkejut melihat kondisiku yang penuh luka dan memar, kemudian ibu bertanya kepadaku tentang siapa yang melakukan semua ini kepadaku aku pun menjawab bahwa ayah tiriku selama ini pura-pura baik di depan ibu, ibu pun melangkah menuju kamarnya dan sangat terkejut melihat suaminya selingkuh didepannya sendiri, dengan amarah yang sangat besar penyakit ibupun kambuh, karena serangan jantung, aku langsung berlari dan menolong ibu, tetapi ayah tiriku mendorongku dengan keras dan dia berkata “ Biarkan saja ibumu mati, dia sudah tidak ada gunanya lagi”.  Ibuku pun di biarkan tergeletak begitu saja hingga akhirnya meninggal dunia, kejadian itu membuatku sangat marah sekaligus dendam kepada ayah tiriku itu, aku sangat takut dan aku memutuskan untuk kabur dari rumah. Dengan rasa takut aku terus berlari hingga aku tersesat dan menangis sendirian. Hingga akhirnya aku bertemu dengan Sary, anak yang usianya sama denganku, dia sangat baik dan membiarkan aku tinggal dirumahnya. Dia adalah sahabat pertama yang aku sayangi..........

Sary kecil story ::::::::::>
Saat ini aku sudah tidak sendirian lagi, disampingku sudah ada valen yang selalu menemaniku, dia sangat baik dan ramah, aku dan valen selalu bersama, karena aku sudah berjanji untuk menjaga dan melindunginya, awalnya valen selalu malu-malu, tapi aku selalu mengajak valen bercanda, wajahnya yang lucu selalu membuatku tertawa, dia sangat suka yang namanya mainan pistol, serta mainan senjata, katanya valen, dia ingin menjadi tentara, agar nantinya dia bisa melindungi orang-orang yang ia sayangi, kepintaran valenpun sangat luar biasa, bahkan melebihi orang dewasa, tetapi itu belum seberapa dibandingkan denganku, hahahahaa, pelajaran yang sangat valen senangi adalah geografi, aku selalu memberikan buku-buku yang ia senangi meskipun aku mendapatkan buku tersebut dengan memungutnya di tempat sampah, tetapi valen justru sangat senang menerima semua buku-buku pemberianku meskipun sudah usang dan jelek. Setiap malam aku dan valen selalu belajar bersama, tanya jawab bersama, dan menggambar bersama, dirumahku tidak ada televisi, tetapi kami selalu tidak ketinggalan berita, itu karena aku dan valen selalu memungut koran-koran bekas yang ada di pasar-pasar, yang membuat valen sangat istimewa adalah kemampuan valen dalam meniru gerakan orang lain, seperti gerakan karate, silat, bahkan kungfu,. Setiap hari valen selalu berlatih bela diri, melihat valen yang sangat giat berlatih akupun menjadi ikut tergerak untuk berlatih bela diri juga, semua gerakan yang valen kuasai, dia ajarkan padaku, sampai-sampai aku bisa menguasai seluruh ilmunya mulai dari karate, tekondo, silat, dll,. Valen memang sangat berbakat disemua bidang, selain tampan valen juga penyayang,. Suatu ketika pas Valen sedang tidur, aku melihat valen sedang ketakutan, dan menyebut kata” ayah ampun yah , ampun yah , jangan pukul valen yah , ampuunnnnn, “. Aku merasa kasihan melihat valen seperti itu, dia masih merasa ketakutan karena perlakuan ayahnya kepadanya, aku mencoba menenangkan valen dan menghapus air matanya, valenpun akhirnya bisa tidur lagi. Pagi harinya aku dan Valen memulai aktivitas yaitu mencari barang-barang plastik bekas serta mencari buku-buku bekas yang nantinya bisa di baca. Setiap hari aku dan valen selalu menabungkan uang hasil kerja kami berdua, yang nantinya akan kami gunakan untuk membeli buku-buku yang aku dan Valen inginkan, Tetapi hal itu tidak kesampaian itu karena, saat Aku dan Valen sedang menuju Toko Buku, aku melihat ada anak yang seumuran dengan aku dan valen, sedang dimarahi oleh penjual ikan ias, akupun dan valen menghampiri anak itu dan bertanya kepada penjual ikan itu tentang apa yang sudah terjadi,, kata penjual ikan itu, bahwa anak ini dengan sengaja menabrak gantungan ikan-ikannya dan membuat ikan-ikannya jatuh dan mati, aku dan valenpun kasihan melihat anak ini, aku dan valen memutuskan untuk tidak jadi membeli buku dan memberikan uang kami berdua kepada si penjual ikan, untuk ganti rugi ikannya, akupun dan valen mengajak anak ini ketempat tinggal kami, dan menanyai tempat tinggalnya agar nanti aku dan valen bisa mengantarnya pulang, nama kamu siapa ?? tanyaku kepadanya . dia menjawab”namaku Raka, umurku 6 tahun, kalau kamu ? ‘’. Aku menjawab,” namaku sary dan disampingku ini valen umur kita sama, sama-sama masih 6 tahun”  Setelah kejadian itu Raka memutuskan untuk tinggal di tempat tinggal kami, Sekarang keluargaku jadi bertambah karena disampingku ada dua orang yang sangat baik kepadaku yaitu valen dan raka, kami bertiga selalu rukun dan hidup penuh dengan kasih sayang, dibandingkan aku dan valen, raka sangat tidak senang yang namanya belajar, baginya belajar adalah hal yang sangat membosankan, aku dan valen pun tertawa mendengar jawabannya seperti itu. Akhirnya aku dan valen tidak terlalu memaksanya untuk belajar , bisa-bisa dia menjadi setres, dan gila ,. Hahahahahahaha, .. aku dan valen tertawa dan si raka hanya bisa memasang wajah cemberut, meski cemberut dia terlihat sangat tampan dan menarik, kulitnya kuning langsat, dan jarang senyum, kayak robot, tapi yang membuat dia sangat menarik adalah keahliannya, yaitu membuat benda-benda seni, yang terbuat dari barang-arang bekas, suatu hari aku dan valen bingung karena raka belum pulang, sampai-sampai aku menangis karena takut kehingan raka, setelah 3 jam aku  dan valen menunggu raka,. Rakapun akhirnya terlihat , aku dan valen menanyai raka, tentang kemana saja dia pergi, katanya dia sedang pergi mencari bahan untuk karya seninya. Akupun sangat senang karena tidak terjadi apa-apa dengan raka, raka menenangkanku dan menghapus air mataku dan kami bertiga berpelukan, kemudian raka memberikan tiga pasang kalung, satu untukku, satu untuk valen, dan satunya lagi untuk dirinya, sejak saat itu juga kami berjanji bahwa kami akan selalu bersama hingga akhir waktu, sampai maut memisahkan kami,,

Raka kecil Story:::::::::::::>
            Perkenalkan namaku Raka, umurku masih 6 tahun, aku berasal dari keluarga mavia, aku selalu merahasiakan identitasku jika bertemu dengan teman-temanku, keahlianku adalah membuat program, membuat virus computer, dan membuat  anti virusnya, sejak umur 2 tahun, computer sudah menjadi teman akrabku, ayahku adalah seorang fropesor yang sangat handal, selain pintar dia juga jenius, setiap hari ayahku sangat sibuk dengan pekerjaanya, dia mampu menguasai sebagian bahasa di setiap Negara di dunia, aku selalu ingin menjadi seperti ayahku, sedangkan ibuku sudah meninggal dunia waktu melahirkan diriku, setiap hari aku belajar dengan giat tentang computer, sampai-sampai aku bisa menguasai bahasa pemrograman, membuat internet security, dan membuat program sendiri. Aku selalu merahasiakan keahlianku terhadap semua orang termasuk ayahku, tanpa sepengetahuan ayah, aku selalu mengawasi perkembangan bisnis ayahku, dengan program yang aku buat, aku dapat keluar masuk ke system perusahaan ayahku, aku bahkan dapat membuat hanphone yang sangat canggih. Keahlianku hanya aku gunakan untuk hal-hal yang baik saja, meskipun pekerjaan ayahku tidak baik, tetapi aku sangat bangga memiliki ayah yang sangat jenius, meskipun anaknya juga sangat jenius hahahaaa, pelajaran yang paling aku sukai adalah matematika, sampai-sampai dalam umurku yang masih 5 tahun ini aku sudah mampu menguasai semua rumus matematik, bahkan aku bisa menciptakan rumus sendiri, semuanya itu aku pelajari hanya dengan computer kesayanganku, setiap hari aku hanya sibuk dirumah saja dan jarang keluar rumah, tetapi batinku merasa kurang karena aku selalu merasa kesepian, aku pun memutuskan untuk jalan jalan keluar rumah sendirian tanpa sepengetahuan ayahku, aku pun kemudian sangat tertarik dengan kehidupan di luar sana, aku melihat banyak orang yang berlalu lalang, dari kejauhan aku melihat penjual ikan akupun kemudian menghampiri penjual ikan itu tetapi tiba-tiba seseorang menabrakku dan tanpa sengaja aku menabrak penjual ikan itu, ikan ikannya pun berjatuhan, karena merasa tak bersalah akupun mencoba kabur tetapi penjual ikan itu memegang tanganku dengan erat, saat itu aku memang tidak membawa uang untuk ganti rugi karena aku lupa membawanya saat meninggalkan rumah, akupun ketakutan dan bingung harus bagaimana, tiba-tiba dua orang anak menghampiriku dan bertanya apa yang sedang terjadi, akupun menjelaskan kepada dua orang anak ini yang usianya sama sepertiku, dan disinilah menjadi awal pertemuanku dengan Sary dan Valen, mereka telah menolongku bahkan rela kehilangan uang mereka demi mengganti rugi ikan yang aku tabrak tadi, aku merasa sedih dan menyusahkan mereka, tetapi mereka hanya tersenyum dan baik sekali kepadaku, kemudian aku memutusan untuk tinggal bersama mereka.

Bersambung lanjutannya besok...............





6 comments: